Hadiri Kongres Ke-IV, PBNU: Tekankan 2 Tugas Khusus Kepada Pengurus Pagar Nusa

Hadiri Kongres Ke-IV, PBNU: Tekankan 2 Tugas Khusus Kepada Pengurus Pagar Nusa

Kongres ke-IV Pagar Nusa
(Sambutan ketua PBNU KH Umar Syah HS /foto: tangkapan layar youtube @OfficialPagarNusa)


GASMI Cabang Ponorogo - Pada Kongres ke-IV Pagar Nusa di TMII Jakarta, Ketua PBNU menyampaikan beberapa poin penting untuk pengurus Pagar Nusa.

"Bahwa struktur dan program kerja itu harus menjadi perhatian utama. Terus terang saja PBNU melihat ini, posisi peran, dan fungsi Pagar Nusa itu sangat-sangat strategis. Ketika kita mengalami pandemi kita masuk dalam era 4.0 kita harus siap menghadapinya. Harus siap dengan segala tindakan yang terencana," tutur KH Umar Syah HS, seperti dilansir dari channel resmi youtube Pimpinan Pusat Pagar Nusa.

Sebenarnya Pagar Nusa ini memiliki peran fungsi yang khusus disamping sebagai pendekar sebagai cabang olah raga silat. Pagar Nusa punya tugas khusus, tugasnya dua.

Satu, ketabiban/pengobatan ini harus digali dan dikembangkan terus menerus. Baik bersifat fisik maupun psikis. Ini Pagar Nusa harus ambil posisi ambil sikap ambil peran.

Kedua, Wirid sanadnya harus jelas, harus silaturahmi dengan kiai, ulama dan guru, kita kembangkan itu. Pergunakan untuk kemanfaatan dan kemaslahatan ummat/masyarakat luas. Ini tolong diingat dan dijadikan prioritas dalam program.

"Disamping seni olahraga seni budaya tadi. Ketabiban Ini penting untuk dikembangkan lagi. Ini pesan ketua umum yang tidak boleh kita lupakan, perlu saya sampaikan dan harus masuk didalam program-program kerja," jelasnya, Senin, (05/12) siang).*** (as/TMGP)


Baca juga: https://gasmicabangponorogo.blogspot.com/2022/12/3-pesan-penting-pbnu-untuk-pengurus.html?m=1

Oleh: Tim Media Pimpinan Cabang GASMI Ponorogo

Sumber rujukan: https://youtube.com/@OfficialPagarNusa

Komentar

PAGAR NUSA GASMI CABANG PONOROGO

PAGAR NUSA GASMI CABANG PONOROGO

DARI "GASMA" HINGGA "GASMI" | Sepenggal Sejarah Masuknya GASMI di Kabupaten Ponorogo

DIDIRIKAN SANTRI PANGERAN DIPONEGORO 1850-AN SILAM