PAGAR NUSA GASMI CABANG PONOROGO

"Pagar Nusa GASMI Cabang Ponorogo"

GASMI Cabang Ponorogo
GASMI Cabang Ponorogo

Sejarah Pagar Nusa GASMI Cabang Ponorogo

GASMI (Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia) adalah lembaga pencak silat dibawah naungan Pencak Silat Nahdlatul Ulama' Pagar Nusa (PSNU Pagar Nusa) dan tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).  Awal sejarah berdirinya, GASMI pertama kali diperkenalkan di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur yang dikembangkan oleh KH. Agus Maksum Jauhari atau lebih akrab disapa Gus Maksum. Dari awal berdirinya hingga sekarang, GASMI terus berkembang di berbagai daerah di Pulau Jawa, bahkan sampai luar Pulau Jawa. 

Sabung Bebas periode awal berdirinya GASMI Cabang Ponorogo
Atraksi obor pada acara Sabung Bebas, periode awal berdirinya GASMI Cabang Ponorogo

Di Kabupaten Ponorogo GASMI pertama kali diperkenalkan di Pondok Pesantren Al Bukhori Mangunan Tulung Sampung pada tahun 1971-an yang ketika itu dibawa Simbah Kyai Mukrim Abdullah muda dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Selain menjadi santri yang belajar ilmu agama beliau juga belajar ilmu bela diri dan langsung dibawah bimbingan Gus Maksum sebagai pendiri GASMI. Selain menjadi guru besar GASMI, Gus Maksum juga mendapat amanah menjadi ketua umum pertama Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa (PP PSNU PAGAR NUSA).


Khataman Siswa Pagar Nusa GASMI Ponorogo

Khataman Siswa Pagar Nusa GASMI Cabang Ponorogo
Khataman Siswa Pagar Nusa GASMI Cabang Ponorogo

Khataman siswa merupakan pengesahan siswa baru yang telah menempuh latihan selama 1 tahun dan sudah mendapat amalan yang telah di ijazahi. Ijazahan sendiri dilaksanakan 1 bulan sebelum pelaksanaan khataman. Setiap tahunnya pelaksanaan khataman siswa Pagar Nusa GASMI Cabang Ponorogo dilaksanakan pada Bulan Suro (Muharram) di Pondok Pesantren Al Bukhori Mangunan. 


Serangkaian acara Khataman Pagar Nusa GASMI Cabang Ponorogo

Khataman Siswa Pagar Nusa GASMI Cabang Ponorogo
Pembukaan Khataman Siswa Pagar Nusa GASMI Cabang Ponorogo

Diawali dengan upacara pembukaan oleh Pengurus Pagar Nusa GASMI Cabang Ponorogo, dilanjutkan dengan pemanasan berlari mengitari sekitaran lingkungan pondok. Kemudian dilakukannya tes teori untuk mengetahui seberapa kemampuan yang telah dikuasi selama latihan. Setelah selesai tes teori dilanjut dengan tes aurod atau amalan yang telah di ijazahi oleh Sesepuh Pagar Nusa GASMI Cabang Ponorogo Simbah Kyai Mukrim Abdullah.

Sekitar pukul 13.00 wib setelah istirahat dan Shalat Dzuhur suara gamelan terdengar bahwa perhelatan gelanggang Sabung Bebas akan segera dimulai. Alat yang digunakan dalam mengiringi sabung bebas antara lain gendang, bedug kecil, dan terbang sembari dilantunkan shalawat nabi. Semuanya berkumpul di satu titik yaitu di panggung utama tempat diselenggarakannya Sabung Bebas di Halaman Masjid Al Bukhori Mangunan. Dalam perhelatannya Sabung Bebas tidak hanya dihadiri dari Kabupaten Ponorogo melainkan dari luar kabupaten, antara lain Pacitan, Wonogiri, bahkan dari Jogjakarta. Selain itu juga dihadiri para pendekar dari Kediri, Nganjuk dan Blitar.

KH. Badrul Huda Zainal Abidin (Gus Bidin) Ketua Umum GASMI Pusat Lirboyo Kediri dan K. Mukrim Abdullah (Pembina dan Sesepuh GASMI Cabang Ponorogo)
KH. Badrul Huda Zainal Abidin (Gus Bidin) Ketua Umum GASMI Pusat Lirboyo Kediri dan K. Mukrim Abdullah (Pembina dan Sesepuh GASMI Cabang Ponorogo)

Sebelum perhelatan gelanggang Sabung Bebas dimulai, terlebih dahulu diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Yalal Wathon serta penyematan sabuk kepada siswa sebagai tanda bahwa sudah menjadi warga baru Pagar Nusa GASMI. Selanjutnya penampilan kembangan dan jurus yang dilakukan oleh para pelatih dan pendekar Pagar Nusa GASMI Cabang Ponorogo. 

Dilanjutkan sesi pertama yaitu Sabung Bebas antar peserta, selain untuk menguji kemampuan sabung bebas juga harus memegang teguh Motto GASMI "al'aqlus salim fil jismis salim" yang artinya, Akal yang sehat itu terletak pada badan yang sehat. Akal yang sehat, dalam hal ini seorang pesilat yang sejati harus berfikir yang positif, mejauhi Moh Limo yaitu Moh Madon (tidak main wanita), Moh Madhat (tidak minum/memakan seperti narkoba dan jenis lainnya yang dilarang), Moh Maen (tidak berjudi), Moh Minum (tidak minum minuman keras), Moh Maling (tidak mencuri) dengan tidak melakukan kelima pantangan falsafah jawa tersebut maka badan atau jasmani akan sehat. Sehingga menjadi pesilat yang tidak hanya kuat secara jasmani tetapi juga kuat secara rohani. Seorang pesilat tidak boleh menyombongkan diri dengan apa yang telah dimiliki, karena kekuatan yang dimiliki hanyalah pertolongan dari Allah SWT. Hal ini sesuai dengan Motto Pagar Nusa yaitu, "Laa Ghaaliba Illa Billah"  yang artinya tidak ada kemenangan tanpa pertolongan Allah SWT.

Kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua antar warga. Dalam perhelatannya Sabung Bebas terdapat 5 wasit yang sudah mumpuni di bidang perwasitan dan memimpin jalannya pertandingan diatas panggung utama, dan dipimpin langsung oleh Gus Latif dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. 


Sabung Bebas di Ponorogo

Gelanggang Sabung Bebas GASMI Cabang Ponorogo
Gelanggang Sabung Bebas GASMI Cabang Ponorogo

Sabung Bebas atau disebut juga Pencak Dor merupakan suatu wadah untuk para pedekar pencak silat dalam uji kemampuan di atas gelanggang, yang pertama kali dilaksanakan di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri oleh KH. M. Agus Maksum Jauhari. Di Ponorogo Pencak Dor lebih familiar dengan sebutan Sabung Bebas. Dinamakan Sabung Bebas karena dalam pertarungannya bebas memukul lawan tetapi tidak boleh memukul bagian antara pusar sampai lutut, sedikit menggunakan teori, bahkan tidak menggunakan pelindung diri. Walaupun Sabung Bebas, namun tetap mengedepankan Motto "Di atas lawan di bawah kawan" bahwa dalam petarungan di atas gelanggang boleh menjadi lawan tetapi setelah turun dari gelanggang kita tetap mengedepankan prinsip pertemanan dan rasa persaudaraan sesama perguruan. Sabung Bebas di Ponorogo pertama kali diperkenalkan di Pondok Pesantren Al Bukhori Mangunan Tulung Sampung Ponorogo. 

K. Mukrim Abdullah (Pengasuh Ponpes Al Bukhori Mangunan) Pembina dan Sesepuh GASMI Cabang Ponorogo
K. Mukrim Abdullah (Pembina dan Sesepuh GASMI Cabang Ponorogo)

Dari awal berdirinya Pagar Nusa GASMI di Ponorogo sampai sekarang terus dikembangkan di Pondok Pesantren Al Bukhari Mangunan Tulung Sampung. Selain sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Al Bukhori Mangunan, Simbah Kyai Mukrim Abdullah sekarang menjadi Pembina dan Sesepuh Pagar Nusa GASMI Cabang Ponorogo.

#Pengurus GASMI Cabang Ponorogo Devisi SDM dan Pengembangan

Komentar

PAGAR NUSA GASMI CABANG PONOROGO

DARI "GASMA" HINGGA "GASMI" | Sepenggal Sejarah Masuknya GASMI di Kabupaten Ponorogo

DIDIRIKAN SANTRI PANGERAN DIPONEGORO 1850-AN SILAM