Postingan

Menampilkan postingan dengan label NU

Jejak Sejarah: Berikut Pengurus IPS NU Pagar Nusa Cabang Ponorogo 1986-1989

Gambar
(Jejak Sejarah NU Ponorogo) PONOROGO,  gasmicabangponorogo.blogspot.com - Menindaklanjuti surat pembentukan Ikatan Pencak Silat (IPS) Nahdlatul Ulama' (NU) Pagar Nusa di Cabang se Jawa Timur, Nomor: 009/IPS/V/86, tertanggal 20 Mei 1986. Maka Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama' (PCNU) Ponorogo melaksanakan pertemuan di kantor NU Ponorogo pada Senin, 20 Oktober 1986 yang dihadiri tokoh-tokoh NU. Selanjutnya, pada Sabtu, 08 November 1986 yang bertempat di kantor NU Ponorogo, maka dibentuklah Pengurus IPS NU Pagar Nusa Cabang Ponorogo. Berikut pengurus Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama' (IPS NU) Cabang Ponorogo periode 1986-1989: Dewan Kehormatan dan Pembina 1. Muspida Tingkat II Ponorogo 2. PC NU Ponorogo Dewan Penasehat 1. Kiai Djamhari, (Trisono, Babadan) 2. Kiai Isnandar, (Kradenan, Jetis) 3. Nur Aziz, (Kertosari, Babadan) Dewan Harian Ketua: 1. Samudji, (Jimbe, Jenangan) 2. Mukrim Abdullah, (Mangunan, Sampung) 3. Muhyiddin, (Sambit) Sekretaris: 1. M. Agus Syarifuddin, (Co

Pagar Nusa dalam Organisasi NU

Gambar
(Foto: https://pagarnusa.online/wp-content/uploads/2019/09/Pagar-Nusa-e1568628075986.png) Pagar Nusa dalam Organisasi NU * SEMANGAT GASMI * Ada yg berkata, "jangan fanatik sama Organisasi. Itu namanya ashobiyah", Ini hadistnya: ﻋﻦ ﺟﺒﻴﺮ ﺑﻦ ﻣﻄﻌﻢ، ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻗﺎﻝ: «ﻟﻴﺲ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﺩﻋﺎ ﺇﻟﻰ ﻋﺼﺒﻴﺔ، ﻭﻟﻴﺲ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﻗﺎﺗﻞ ﻋﻠﻰ ﻋﺼﺒﻴﺔ، ﻭﻟﻴﺲ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﻣﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﻋﺼﺒﻴﺔ Dari Jubair bin Muth'im bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Bukanlah dari golonganku orang yang mengajak para ashobiyah, berperang karena ashobiyah dan mati di atas ashobiyah" (HR. Abu Dawud) Kita menjawab: Begini Kang, maksud ashobiyah itu ;  عن واثلة بن الاسقع ﺳﺄﻟﺖ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﻠﺖ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ، ﺃﻣﻦ اﻟﻌﺼﺒﻴﺔ ﺃﻥ ﻳﺤﺐ اﻟﺮﺟﻞ ﻗﻮﻣﻪ؟ ﻗﺎﻝﻻ، ﻭﻟﻜﻦ ﻣﻦ اﻟﻌﺼﺒﻴﺔ ﺃﻥ ﻳﻌﻴﻦ اﻟﺮﺟﻞ ﻗﻮﻣﻪ ﻋﻠﻰ اﻟﻈﻠﻢ Watsilah bin Asqa ;  bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam: "Apakah seseorang yang mencintai kaumnya termasuk ashobiyah?" Kanjeng Nabi menjawab: "Bukan. Ashobiyah