Pagar Nusa dalam Organisasi NU


Pagar Nusa GASMI(Foto: https://pagarnusa.online/wp-content/uploads/2019/09/Pagar-Nusa-e1568628075986.png)


Pagar Nusa dalam Organisasi NU

*SEMANGAT GASMI*

Ada yg berkata, "jangan fanatik sama Organisasi. Itu namanya ashobiyah", Ini hadistnya:

ﻋﻦ ﺟﺒﻴﺮ ﺑﻦ ﻣﻄﻌﻢ، ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻗﺎﻝ: «ﻟﻴﺲ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﺩﻋﺎ ﺇﻟﻰ ﻋﺼﺒﻴﺔ، ﻭﻟﻴﺲ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﻗﺎﺗﻞ ﻋﻠﻰ ﻋﺼﺒﻴﺔ، ﻭﻟﻴﺲ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﻣﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﻋﺼﺒﻴﺔ

Dari Jubair bin Muth'im bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Bukanlah dari golonganku orang yang mengajak para ashobiyah, berperang karena ashobiyah dan mati di atas ashobiyah" (HR. Abu Dawud)

Kita menjawab:

Begini Kang, maksud ashobiyah itu ; 

عن واثلة بن الاسقع ﺳﺄﻟﺖ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﻠﺖ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ، ﺃﻣﻦ اﻟﻌﺼﺒﻴﺔ ﺃﻥ ﻳﺤﺐ اﻟﺮﺟﻞ ﻗﻮﻣﻪ؟ ﻗﺎﻝﻻ، ﻭﻟﻜﻦ ﻣﻦ اﻟﻌﺼﺒﻴﺔ ﺃﻥ ﻳﻌﻴﻦ اﻟﺮﺟﻞ ﻗﻮﻣﻪ ﻋﻠﻰ اﻟﻈﻠﻢ

Watsilah bin Asqa ;  bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam: "Apakah seseorang yang mencintai kaumnya termasuk ashobiyah?" Kanjeng Nabi menjawab: "Bukan. Ashobiyah adalah seseorang membantu kaumnya untuk berbuat kezaliman" (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Dados, seneng nyang organisasi manteb wonten GASMI niku sae, fadhilahe gedhe. Ittiba' kepada para masyayikh nderek Pencake Mbah Yai. Mbah Yai niku wes kondang suluk lan tirakate, mempeng tahajud, sholat ndalu, dawam wirid aurode. Dan ini yang penting, betapapun kita masih jauh meneladani Mbah Maksum, setidaknya lumantaran nderek GASMI, saget noto ati lan ndandani pakarti.

Setelah Sang Guru Besar kita wafat, beban kita semua sebagai warga GASMI, PAGAR NUSA memang lebih berat. Tapi jelas , kita yakin bahwa Barokah dari Atsar yang beliau tinggalkan, Insya Allah cukup menjadi pijakan yang kokoh bagi kita semua. Amin. 

Untuk menghidupi wadhifah-wadhifah beliau, menghidupkan ilmu beliau, untuk terus menyebarkan barokah yang beliau tinggalkan untuk kita semua.


Apakah Barokah /  Keberkahan itu?

Keberkahan adalah tentara Allah yang tak kasat mata, yang Allah kirimkan kepada hamba yang di kehendaki. Jika ia berada dalam harta, maka ia dapat memperbanyakanya. Jika berada pada diri seseorang, maka ia akan membuatnya saleh. Jika ada pada tubuh maka ia akan menguatkannya. Jika ada pada waktu maka ia akan membuatnya manfaat. Dan jika ada pada hati maka ia akan membahagiakannya. Semoga Allah memberikan karunia kepada kita keberkahan dalam rumah, kesehatan, kehidupan, keluarga, harta dan waktu kita. Semoga. Kerja, Berkarya, Pencak, Ngaji, Berorganisasi.

Jalannya ilmu ya ngaji. Sedangkan keberkahan wasilahnya dengan khidmah (pengabdian). Adapun kemanfaatan hidup resepnya adalah mendapat ridho dari para guru. semoga kita semua senantiasa diakui muridnya Mbah Maksum. 

Jangan kuatir. Dengan kita berjam'iyah dan Berjama'ah ini (temasuk ber GASMI), ketiganya Insya Allah juga dapat dicapai. Karena di dalamnya ada ilmu dan ngaji dengan para orang sholeh, ada pengabdian kepada agama, bangsa dan negara. Dan tentu selalu nderek para Ulama dan Kyai untuk selalu berharap ridho beliau-beliau. 

Memilih dengan baik ruang pengabdian itu sangat penting. Apakah ruang itu berskala besar atau sempit? punya rencana besar jangka panjang atau hanya semacam ruang transit, yang tujuannya hanya jangka pendek? Yang tidak kalah penting adalah apakah sejarah ruang itu di perjuangan oleh orang-orang baik, tulus dan berdampak baik bagi sekelilingnya? Karena tujuan yang baik, harus dilakukan dengan wasilah yang baik. Lagi pula, pengabdian itu bukan sekedar mencurahkan energi yang kita punya. Tetapi juga menyambungkan energi kita dengan mereka sebelum kita dan mereka sesudah kita. Keberlanjutan dalam sebuah perjuangan itu adalah keharusan. Karena kebaikan itu harus berkelanjutan, bahkan keburukan yang tidak berkelanjutan itu lebih baik dari kebaikan yang tidak berkelanjutan.

Madep Mantep Melu PAGAR NUSA GASMI. Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua. Puncak dalam ber-organisasi adalah pengabdian. Semoga kita semua bisa istiqomah.

Kaderisasi adalah nyawa-nya organisasi. Maka terus sambung silaturahmi dan berdiskusi  untuk berupaya lebih baik adalah kebutuhan yang tidak bisa dihindari.

Yang paling membuat kita senantiasa terjaga semangat dalam berorganisasi ini adalah: kenyataan bahwa organisasi ini sangat serius dalam beberapa hal, terutama dalam hal kaderisasi. Maka kedepan, kita yakin PAGAR NUSA GASMI dan NU Insya Allah akan panen kader-kader tangguh yang akan terlibat selalu dalam membangun negeri juga menjaganya. Insya Allah.

Masalah kita saat ini bukan pada kelangkaan ilmu dan informasi seperti zaman bapak atau kakek kita. Tetapi justru pada banjirnya ilmu dan informasi. Apakah kita siap? Kita sudah mengalami epoh besar dalam dunia ini. Bayangkan, dalam ruang youtube saja, setiap 10 menit konten yang di upload oleh penduduk bumi itu jika kita tonton semua, membutuhkan waktu kurang lebih 60 tahun. Maka jangan heran jika informasi dari pihak lain di gandrungi oleh banyak orang. Semoga PAGAR NUSA GASMI juga mampu memenuhi Medsos di segala lini. Karena Kurasi hanya milik mereka yang bangun dan tersadar.

Itulah salah satu pentingnya kita berorganisasi. Supaya kita mampu melihat sesuatu lebih detail secara bersama-sama. Karena, kita akan kesulitan melihat sesuatu yang sangat besar hanya dengan dua mata kita saja. 

Ada sebuah cuplikan obrolan pertanyaan; 

Penanya: Kang,  Organisasi sampean banyak ya anggota nya?

Jawab: Alhamdulillah. Do'akan istiqomah dan senantiasa bisa berupaya bermanfaat.

Penanya: Kang, kalau segitu banyak nya anggota, bagaimana mengukur tingkat loyalitas dan kepatuhan anggota nya terhadap keputusan dan penilaian organisasi?

Jawab: Seleksi alam Kang, seberapa tingkat loyalitas ketaatan itu kan otomatis akan tampak ketika menyikapi sebuah masalah. Dimana ia akan memilih untuk berdiri. Apakah ia akan taat untuk berpihak pada penilaian dan sikap organisasi atau tidak. Tinggal sampean hitung sendiri Kang. 

Selain niat baik dan ketulusan, sesuatu yang akan selalu meneguhkan hati untuk tetap setia adalah cinta. Maka jagalah cintamu agar tak ada lagi prasangka.

Semangat silaturahmi, Sregep nyambut gawe, Jegeg berkarya sing maton barokahe, Gayeng organisasine. Nderek GASMI, dari KH. M. Abdulloh Maksum Jauhari Lirboyo Kediri sampai Kanjeng Nabi Muhammad SAW.** 

TTD

(GASMI RAYON BUNGKAL)


*Dauorh, Pagar Nusa dalam Organisasi NU

*Rangkuman hasil musyawaroh GASMI Rayon Bungkal


Oleh: Devisi SDM dan Pengembangan Pengurus Cabang GASMI Ponorogo

Komentar

PAGAR NUSA GASMI CABANG PONOROGO

PAGAR NUSA GASMI CABANG PONOROGO

DARI "GASMA" HINGGA "GASMI" | Sepenggal Sejarah Masuknya GASMI di Kabupaten Ponorogo

DIDIRIKAN SANTRI PANGERAN DIPONEGORO 1850-AN SILAM